top of page

3 Jenis Papan Kayu Olahan untuk Kebutuhan Furnitur


jenis papan kayu olahan

Bahan kayu tidak dapat dipisahkan dari suatu produk furnitur, entah itu untuk dudukan, alas meja, dan lainnya. Saat ini ada berbagai macam jenis kayu olahan yang tersedia, karena bahan kayu semakin langka dan harga yang mahal.


Dari berbagai macam dan jenis kayu olahan yang tersedia, bisa dibilang yang paling sering digunakan adalah Plywood, MDF dan Particle Board. Artikel kali ini akan memberikan informasi lengkap beserta perbandingan di antara 3 jenis kayu olahan tersebut.


Papan Kayu Particle Board

papan kayu particle board

Sederhananya, particle board adalah produk limbah kayu yang dibuat dengan cara memanaskan serpihan atau serbuk kayu, dan resin yang digabung menjadi satu lalu di press hingga menjadi papan.


Papan particle board memiliki kekuatan paling lemah dibanding MDF atau Plywood karena hasil press yang tidak terlalu padat. Selain itu particle board mudah menyerap air dan kelembaban, hal ini membuat papan particle board menjadi menggelembung.


Karena inilah particle board tidak dapat digunakan untuk menahan beban berat. Particle board biasa digunakan untuk meja kecil, atau rak gantung dimana tidak terlalu banyak barang di atasnya.


Papan Kayu MDF

papan kayu MDF

MDF adalah singkatan dari Medium Density Fiber-board, yang merupakan papan kayu rekayasa terbuat dari serat kayu kecil. Pembuatan papan menggunakan serat, lem, dan panas untuk membuat papan pengikat yang rapat. Kayu lunak dan kayu keras digunakan untuk memproduksi MDF. Umumnya lebih padat dari kayu lapis, komposisi ini menghasilkan bahan bangunan yang lebih kuat.


Meski memiliki kepadatan lebih baik dari pada particle board dan tidak mudah menggelembung, sebaiknya tetap hindari ruangan lembab dan penggunaan berlebih pada bahan MDF untuk furnitur. Karena itu MDF biasa digunakan lemari rak terbuka, meja tamu berukuran sedang, dan lainnya.


Papan Kayu Multiplek

papan kayu multiplek

Multiplek adalah papan kayu rekayasa yang terbuat dari lembaran triplek atau veneer kayu. Lembaran ini ditumpuk dan ditekan, lalu diikat menjadi satu untuk membuat satu papan yang kokoh. Proses manufaktur ini disebut cross-graining, dengan tujuan untuk mengurangi penyusutan atau bahan mengembang, sekaligus meningkatkan konsistensi kekuatan panel.


Jumlah lapisan atau tumpukan lembaran yang berbeda digunakan untuk tujuan yang berbeda. Jumlah lapisan dipengaruhi oleh banyak variabel termasuk jenis lapisan kayu, ketebalan, perekat, dan proses pembuatan/pemadatan.


Jumlah lapisan yang lebih sedikit sangat cocok untuk subflooring di gedung dan rumah. Sedang jumlah lapisan yang lebih banyak dapat digunakan untuk meja makan, lemari dan rak.


Kesimpulan

Penggunaan papan kayu olahan tergantung pada apa yang akan dibangun, dan kondisi bahan yang akan digunakan. Saat membangun lemari, dapat menggunakan ketiga jenis papan kayu olahan ini.


Kebanyakan orang akan menggunakan plywood untuk rangka kabinet karena dapat menahan sekrup dengan baik dan dapat menyerap cat dan noda dengan baik. Plywood membuat lemari ini ringan, namun kuat dan tahan lama. Namun di sisi lain, unit rak dapat dibuat dengan MDF untuk menghemat uang.


Sesuaikan penggunaan bahan dengan beberapa poin tujuan seperti berat, kekuatan material, pemotongan bersih, biaya dan kemungkinan kerusakan air karena ruangan yang lembab.


Perbedaan Multiplek, MDF dan Particle Board dengan Tabel

PERBEDAAN

PARTICLE BOARD

MDF

MULTIPLEK

KEUNGGULAN

  • Biaya rendah

  • Ringan

  • Cocok untuk hiasan atau dekoratif seperti rak gantung, meja kecil, dsb

  • Sangat halus, tidak ada serat kayu atau serpihan yang keluar

  • Pengecatan cukup mudah

  • Pemotongan cukup mudah

  • Lebih padat dan lebih kuat dari particle board

  • Permukaan lebih rata, mudah ditempel HPL

  • ​Pilihan atau variasi ketebalan bahan

  • Pilihan atau variasi kayu yang digunakan

  • Kuat dan kokoh, mampu menahan beban berat

  • Tahan air dan kelembaban

  • Pengecatan mudah

  • Skrup dapat terpasang dengan kencang

KELEMAHAN

  • ​Tidak dapat menahan beban terlalu berat

  • Limbah kurang ramah lingkungan

  • Mudah menggelembung atau berubah warna karena kelembaban

  • Lebih berat, karena lapisannya yang padat

  • Membuat pisau potong lebih cepat tumpul

  • ​Lebih mahal

  • Perlu edging untuk menutup lapisan yang tampak dari samping

  • Lebih susah ditempel HPL dibanding MDF, karena permukaan yang berserat


1.238 tampilan
bottom of page